Makanan khas Lampung mungkin masih belum banyak diketahui oleh orang, tidak seperti kuliner Jogja dan Bandung yang sudah sangat populer. Meskipun begitu, ragam olahan kuline yang ditawarkan oleh Lampung tidak kalah menggugah selera. Ada berbagai macam makanan lezat yang sudah menunggu untuk dicicipi, mulai dari pedas sampai gurih nikmat.
Lampung adalah salah satu pusat ekonomi di Pulau Sumatera yang memegang peran sangat penting. Disini Anda bisa menemukan industri berskala besar dan industri kecil, khususnya agrobisnis. Wilayahnya yang cukup dekat dengan laut seringkali menjadi tempat berlibur orang dari berbagai daerah.
Agar kunjungan Anda semakin sempurna, berikut ini adalah makanan khas Lampung yang wajib buat dicicipi.
Lampung memiliki ragam kuliner yang enak dan sudah diwariskan selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Mulai dari Lampung Barat, Lampung Tengah sampai Lampung Selatan menghadirkan kuliner terbaik mereka. Simak deh beberapa rekomendasinya ini:
Geguduh adalah jajanan tradisional lampung berbahan dasar pisang kepok. Pisang kepok tersebut dihaluskan sampai benar-benar halus dan dicampur dengan tepung terigu. Setelah adonan sudah siap, tinggal menggoreng di dalam minyak panas. Masyarakat Lampung biasa menambah kapur sirih atau pandan untuk meningkatkan aromanya.
Makanan khas lampung ini bercitarasa manis gurih yang cocok menjadi teman secangkir kopi dan segelas teh. Seporsi geguduh biasa dijual seharga Rp. 8 ribu.
Seruit adalah makanan khas lampung paling terkenal dibandingkan kuliner lainnya. Bagi sebagian orang, mungkin sudah sering mendengar nama kuliner khas satu ini. Apakah Anda sudah tahu apa itu seruit?
Seruit adalah hidangan yang terdiri dari ikan bakar atau goreng, kemudian dicampur dengan tempoyak, sambal terasi atau mangga. Beberapa jenis ikan yang biasa dijadikan seruit seperti ikan baung, balide, layis dan ikan sungai lainnya.
Seruit menghadirkan citarasa asam pedas yang bikin nagih. Kata seruit diambil dari bahasa lampung “nyeruit” yang berarti dilakukan bersama-sama. Ini sesuai dengan tradisi masyarakat Lampung yang kental dengan nilai kebersamaan.
Gulai taboh adalah makanan khas lampung berupa gulai ikan yang dilengkapi dengan kacang merah, kacang panjang, kol dan rebung. Ikan yang biasa digunakan sebagai bahan dasar adalah ikan tuna dan ikan tongkol.
Rasa gulai taboh mirip seperti sayur lodeh, namun cenderung lebih berbumbu dan gurih. Ada dua macam gulai taboh yang populer di Lampung.
Pertama, gulai taboh berbahan dasar ikan laut yang dilengkapi rebung, kacang panjang dan sayuran daun tangkil. Kedua, gulai taboh berbahan dasar ikan sungai yang dicampuri kluwek atau tuba.
Umbu adalah makanan khas lampung yang tidak bisa dijumpai setiap hari, mengingat bahan dasarnya tergolong langka. Umbu sendiri merupakan sebutan bagi rotan masih muda. Sebelum dibuat menjadi olahan, rotan muda direbus terlebih dahulu sampai bertekstur empuk.
Umbu biasa menjadi salah satu campuran dalam oseng sayur. Karena rotan langka, sehingga umbu hanya dihidangkan dalam acara-acara penting saja.
Selain umbu, makanan khas Lampung lainnya yang hampir punah adalah gabing. Gabing merupakan sayur santan yang berbahan dasar batang kelapa muda dengan citarasa manis alami.
Batang kelapa muda direbus terlebih dahulu selama beberapa saat, baru kemudian dimasukkan ke kuah santan yang gurih. Teksturnya mirip seperti rebung dan memiliki banyak kandungan baik didalamnya. Seperti kalium, karbohidrat, fosfor dan serat.
Tempoyak merupakan fermentasi buah durian yang biasa menjadi pelengkap makanan atau saus. Sebenarnya bukan hanya Lampung yang memanfaatkan tempoyak sebagai bumbu pelengkap, namun daerah sekitar seperti Jambi, Palembang dan lain-lain.
Pembuatan tempoyak dimulai dengan mengumpulkan daging buah durian ke dalam wadah, lalu ditambah ragi atau garam. Banyaknya garam yang ditambahkan mempengaruhi jenis tempoyak, apakah menjadi tempoyak asin atau tempoyak asam.
Tempoyak nantinya dimasukkan kedalam kulkas atau wadah tertutup. Hasil fermentasi ini kemudian ditambahkan dengan ikan, seperti ikan mas, ikan mujair, ikan teri dan lain-lain.
Kemplang adalah kerupuk berbahan dasar ikan tengiri yang bercitarasa gurih dan bertekstur renyah. Ikan tengiri dihaluskan, lalu dicampur dengan tepung tapioka dan penyedap rasa. Adonan kerupuk kemudian dikeringkan terlebih dahulu di bawah sinar matahari.
Kemplang bisa digoreng atau dibakar juga enak. Selain menjadi lauk pauk, kemplang juga cocok dijadikan sebagai camilan. Jika Anda datang berkunjung kesini, maka jangan lupa membawa makanan khas lampung kemplang sebagai oleh-oleh.
Engkak adalah kue berbahan dasar telur dan mentega yang sekilas mirip seperti kue lapis. Engkak bertekstur lembut dengan cita rasa manis dan gurih. Ia mampu bertahan lama ketika disimpan, lebih lama daripada lapis legit.
Daya tahan engkak tidak lepas dari proses pembuatannya dengan dipanggang di loyang secara berlapis-lapis. Makanan khas lampung satu ini biasa digunakan sebagai menu sarapan.
Ada banyak jenis ikan yang tersedia melimpah dan mudah ditemui, membuat makanan khas lampung banyak yang berbahan dasar ikan. Salah satunya adalah pisro dengan citara rasa yang gurih lezat.
Pisro adalah ikan bakar yang dipadukan dengan kuah kental, gula aren manis, potongan cabai merah dan beraneka macam bumbu rempah. Ikan yang biasa dibuat menjadi pisro adalah ikan betok atau ikan tembakang.
Ikan jenis itu dipilih karena memiliki daging ikan padat dan tebal. Bagaimana, kelihatan menggugah selera bukan?
Jika Anda berpikir bahwa makanan khas lampung tidak ada yang bercita rasa pedas, maka sambal asam kembang bisa menjadi jawabannya. Namun, kuliner satu ini bukan berbahan dasar asam.
Sambal asam kembang terbuat dari kombinasi terasi dan buah kemang. Bagi yang belum tahu, buah kemang itu mirip seperti mangga muda.
Demikianlah pembahasan ringkas mengenai ragam makanan khas Lampung yang perlu Anda cicipi karena memiliki cita rasa lezat. Ada seruit dan pisro bagi Anda penggemar olahan ikan, sedangkan bagi penggemar pedas ada sambal asam kembang. Jika ingin membawa oleh-oleh, bisa membeli kemplang khas lampung.
Seorang programmer yang suka menjelajahi berbagai macam rasa. Suka tidur, makan dan nonton. Sesekali menulis untuk menunjukkan eksistensi.
©2024 MenuKuliner.net.