MenuKuliner.net

Bika Ambon Adalah Makanan Khas Daerah Medan, Begini Sejarah dan Asal – Usul Penamaannya

Diposting pada 24 November 2023

Bika Ambon adalah makanan khas daerah Medan, Sumatera Utara yang sering disajikan di berbagai acara untuk menjamu para tamu. Kue warna kuning dengan permukaan yang tampak berongga ini biasanya dihidangkan dengan bentuk potongan persegi yang pipih.

Terbuat dari bahan utama berupa tepung, telur, gula, dan santan, Bika Ambon memiliki cita rasa manis legit dengan tekstur kenyal yang menggoyang lidah. Aroma harum daun pandan membuat kudapan ini semakin disukai oleh banyak orang.

Bika Ambon Adalah Makanan Khas Daerah Medan

Meski sering dijumpai di berbagai daerah, tak banyak orang tahu tentang sejarah dan asal – usul Bika Ambon yang ternyata berasal dari Medan. Tak dipungkiri, penamaan kue ini cukup mengecoh karena menyandang kata ‘Ambon’ yang dikenal sebagai nama sebuah kota di Provinsi Maluku.

Sejarah dan Asal Usul Penamaan Bika Ambon

Sejumlah orang mungkin bertanya – tanya mengapa kuliner khas Medan ini memiliki nama yang tidak sesuai dengan daerah asalnya. Dibalik hal tersebut, terdapat berbagai versi cerita yang melatarbelakangi penamaan Bika Ambon.

Dilansir pariwisata.pemkomedan.go.id, kata ‘Bika’ dalam penamaannya diambil dari Bika atau Bingka yang merupakan kue khas Melayu. Meski demikian, Bika Ambon adalah makanan khas daerah Medan yang tetap berbeda dengan kue Bika atau Bingka. Hal ini karena komposisi Bika Ambon telah dimodifikasi dengan penambahan air nira sebagai bahan fermentasi yang membuat tekstur kue ini menjadi berongga.

Sementara itu, asal – usul adanya kata ‘Ambon’ dalam penamaan kuliner khas Medan ini memiliki beberapa versi cerita. Setiap versi tentang sejarah penamaan Bika Ambon berbeda – beda, ada yang diambil dari nama jalan, orang, dan istilah.

Versi cerita yang pertama menyebutkan bahwa kata Ambon diambil dari sebuah nama jalan, yaitu tempat Bika Ambon pertama kali dijual. Konon, Bika Ambon mulai popular setelah pertama kali dijual di simpang Jalan Ambon Sei Kera Medan. Dalam versi cerita yang kedua, nama Bika Ambon konon dicetuskan oleh seorang warga Ambon yang membawa kue Bika saat merantau ke Negeri Jiran atau Malaysia. Setelah mengetahui rasa dari kue tersebut sangat enak, orang itu memilih untuk singgah di Medan.

Menurut versi cerita lainnya, Bika Ambon adalah makanan khas daerah Medan yang penamaannya merupakan bentuk akronim dari Bika ‘Amplas-Kebon’. Amplas merupakan nama daerah yang dahulu memiliki dua wilayah, yaitu bagian barat sungai dan bagian timur sungai. Bagian timur berupa pabrik lateks sedangkan bagian barat berisi perumahan buruh dan kebun tembakau sehingga dikenal dengan daerah ‘Kebon’.

Salah satu buruh yang merupakan transmigran dari Jawa diceritakan tinggal di sana dan membuat kue Bika Ambon lalu memasarkannya ke Medan. Saat itu, untuk menuju Medan dari Amplas membutuhkan waktu selama satu hingga dua jam. Buruh tersebut lalu menjajakan Bika Ambon buatannya di kawasan Kesawan. Karena sangat laris, para transmigran lainnya ikut terjun dalam bisnis kuliner Bika Ambon.

Cerita lain yang mendukung Bika Ambon adalah makanan khas daerah Medan yaitu konon seorang Tionghoa melakukan eksperimen membuat kue Bika yang kemudian dijual di sekitar kawasan Jalan Majapahit, Medan. Pembantunya yang merupakan pria dari Ambon langsung menyukai kue tersebut saat diminta untuk mencicipi. Dari sinilah tercipta nama kue Bika Ambon yang kini juga digemari oleh banyak orang.

Tak hanya itu, masih terdapat versi lain yang mengungkapkan asal-usul penamaan Bika Ambon. Pada versi ini, nama Ambon bukan diambil dari nama orang maupun tempat, melainkan dari istilah ‘Ambon’ sendiri yang dalam bahasa Medan memiliki arti lembut. Penggunaan istilah ini merujuk kepada tekstur kue Bika Ambon yang terasa sangat lembut.

Meskipun terdapat berbagai versi cerita yang berbeda-beda, sejarah dan asal-usul penamaan Bika Ambon yang valid masih belum dipastikan. Ini artinya, terdapat jejak sosiokultural yang belum terpecahkan dan masih harus ditelusuri.

Proses Pembuatan Bika Ambon

Bahan utama dalam proses pembuatan Bika Ambon cukup sederhana dan mudah ditemukan, yaitu telur, tepung sagu, tepung keran, gula pasir, tepung terigu, ragi, santan, daun pandan, dan vanili. Meski demikian, Bika Ambon adalah makanan khas daerah Medan yang proses pembuatannya memakan waktu cukup lama, yaitu sampai 12 jam.

Adapun cara membuat adonan bika Ambon adalah mencampurkan santan rebus yang telah didinginkan dengan semua bahan lain dalam satu wadah. Adonan yang sudah diolah sebelum dimasukkan ke oven biasanya didiamkan selama 12 jam agar proses fermentasi berjalan maksimal. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan kue Bika Ambon dengan rongga atau sarang yang cantik dan sempurna.

Bika Ambon Seiring Perkembangan Zaman

Tak banyak yang tahu bahwa Bika Ambon adalah makanan khas daerah Medan yang pada tahun 1970-an selalu disantap saat menikmati es krim. Memasuki tahun 1980-an, penjual Bika Ambon memadati Jalan Majapahit hingga membuat kawasan ini menjadi pusat penjualan Bika Ambon di Medan.

Seiring perkembangan zaman, Bika Ambon kini memiliki banyak varian rasa. Tak hanya berwarna kuning dengan rasa original, kini sudah terdapat rasa lain seperi cokelat, keju, pandan, hingga durian.

Meskipun Bika Ambon adalah makanan khas daerah Medan, penjual kue ini sekarang sangat mudah ditemukan di seluruh penjuru Indonesia. Harga Bika Ambon juga hingga kini masih terjangkau bagi semua kalangan. Satu kotak Bika Ambon kini dibanderol dengan harga mulai dari puluhan hingga ratusan ribu, sesuai dengan ukuran.

Imam Thoib

Seorang programmer yang suka menjelajahi berbagai macam rasa. Suka tidur, makan dan nonton. Sesekali menulis untuk menunjukkan eksistensi.

Rekomendasi

©2024 MenuKuliner.net.