MenuKuliner.net

8 Makanan Khas Kendal dengan Cita Rasa Lezat, Dijamin Menggugah Selera

Diposting pada 24 November 2023

Kendal memiliki beragam wisata kuliner yang wajib dikunjungi. Makanan khas Kendal pun tidak hanya sekadar lezat melainkan juga sangat unik. Sejumlah hidangan yang ada di daerah Jawa Tengah ini sangat berbeda dengan hidangan di daerah lainnya. Oleh karena itu, jika kamu tertarik mencoba sensasi kuliner dengan rasa baru, maka makanan khas dari Kendal bisa jadi salah satu referensi tepat.

Inilah Makanan Khas Kendal yang Rasanya Super Lezat

Berikut ini sejumlah makanan khas Kendal yang unik dan lezat:

Mangut Lele

Lele menjadi salah satu hidangan yang disukai banyak orang. Menariknya, Kendal juga memiliki makanan khas bernama mangut lele. Hidangan ini dibuat dari bahan utama ikan lele, tapi biasanya juga ditambahkan ikan pari. Hal yang membuat mangut lele spesial adalah karena kuahnya yang dibuat dari beragam rempah.

Di antaranya bawang merah, bawang putih, lengkuas, kencur, ketumbar, daun jeruk, daun salam yang kemudian dicampur dengan santan. Perpaduan rasa gurih, asin, pedas, dan asam pun sangat kental dari hidangan ini. Sayangnya, makanan khas Kendal ini konon cukup susah ditemukan. Kalau kamu penasaran ingin mencobanya, kamu bisa kunjungi daerah Kaliwungu yang terletak di Kabupaten Kendal.

Bandeng Bakar Lumpur

Hidangan khas Kendal lainnya yang juga menggunakan ikan sebagai bahan utama adalah bandeng bakar lumpur. Seperti namanya, pengolahan masakan ini dilakukan dengan cara melumuri lumpur dari tambak nya ke ikan bandeng. Sebelumnya, bandeng harus dibersihkan terlebih dahulu. Jika sudah barulah bandeng dibakar sambil dilumuri lumpur pada bagian luarnya.

Kamu pun tak perlu khawatir karena hidangan ini sangat aman dikonsumsi. Bahkan, berkat cara pengolahannya yang unik, kuliner ini memiliki cita rasa khasnya tersendiri. Teksturnya pun dijamin matang merata dan sangat empuk. Sebagai pelengkap, bandeng bakar lumpur biasanya dinikmati bersama nasi hangat dan tambahan sambal terasi.

Momoh

Tak kalah dengan hidangan sebelumnya, momoh juga memiliki cita rasa yang sangat nikmat sehingga wajib kamu coba saat berkunjung ke Kendal. Bagi kamu yang belum tahu, momoh dibuat dari jeroan sapi kemudian dicampur dengan berbagai rempah-rempah pilihan. Hidangan ini terdiri dari dua varian yakni momoh kuah dan momoh goreng.

Khusus untuk momoh goreng sendiri biasanya disajikan bersama nasi pecel atau soto. Selain rasanya yang lezat, kuliner satu ini juga dipercaya bermanfaat untuk menambah stamina khususnya bagi pria dewasa. Hal tersebut karena sejumlah rempah yang digunakan pada pengolahan momoh memang berkhasiat untuk meningkatkan stamina.

Brongkos

Kalau kamu suka makan rawon, maka jangan sampai melewatkan makanan khas Kendal satu ini. Hal tersebut karena brongkos juga dibuat dari kluwek sehingga tampilan kuahnya yang hitam sangat mirip dengan rawon. Meski begitu, pengolahan brongkos juga menggunakan santan kelapa muda sehingga rasanya cenderung lebih gurih.

Rasa gurih tersebut juga diperoleh dengan penggunaan potongan daging sapi berlemak pada brongkos. Oleh karena itu, rasanya tak perlu diragukan apalagi jika dinikmati dengan nasi hangat, kerupuk, dan tambahan sambal.

Sumpil

Kuliner yang biasanya disajikan saat acara keagamaan seperti Maulid Nabi ini juga wajib kamu cicipi saat berkunjung ke Kendal. Sumpil memiliki tampilan mirip lontong dan juga sama-sama terbuat dari beras. Bedanya, makanan ini tidak dibungkus menggunakan daun pisang melainkan daun bambu. Sumpil pun memiliki bentuk khas segitiga dengan simbol yang mendalam.

Bentuk segitiga tersebut dilambangkan sebagai hubungan antara manusia dengan manusia dan dengan Sang Pencipta. Hidangan ini terus dilestarikan dan bisa kamu temukan di warung-warung. Biasanya, masyarakat menyantap sumpil sebagai menu sarapan praktis di pagi hari. Rasanya yang khas dengan tambahan sambal dari parutan kelapa dijamin bikin kamu ketagihan.

Grubi

Salah satu makanan khas Kendal yang memiliki cita rasa manis yakni grubi. Hidangan ini terbuat dari singkong yang ditambahkan gula aren. Proses pengolahannya sendiri tidak begitu sulit. Singkong cukup dibersihkan kemudian dikupas kulitnya. Setelah itu, diparut lalu dijemur untuk menghilangkan kandungan airnya.

Proses penjemuran ini juga bertujuan agar saat digoreng singkong mudah kering. Setelah proses penggorengan, singkong dilumuri dengan saus gula aren. Rasanya yang manis dengan tekstur renyah membuat hidangan ini cocok jadi camilan ringan untuk dinikmati bersama secangkir teh atau kopi.

Semur Biji Mangga

Jika umumnya biji mangga hanya dibuat manisan, maka lain halnya dengan masyarakat Kendal yang mengolah bahan ini dengan cara unik. Dalam hal ini, biji mangga atau disebut pelok oleh masyarakat lokal diolah menjadi semur. Proses pengolahannya diawali dengan merendam biji mangga ke dalam air kapur dan garam terlebih dahulu.

Perendaman ini dilakukan untuk meminimalisir rasa pahit dari biji mangga saat dikonsumsi. Setelah direndam, biji mangga dibersihkan kemudian dikukus agar teksturnya menjadi lunak. Proses pemasakan dilanjutkan dengan menambahkan bumbu selayaknya bumbu semur pada umumnya lalu ditambahkan santan. Semur biji mangga pun memiliki cita rasa gurih yang sangat nikmat.

Pecel Kembang Turi

Jenis pecel khas Kendal ini berbeda dengan pecel lainnya karena terbuat dari bunga turi. Meski memiliki cita rasa yang sedikit pahit, tapi penambahan sejumlah bumbu dan bahan lainnya membuat hidangan ini tetap menggoda. Selain bunga turi, pecel ini juga berisi daun bayam rebus dan tauge yang kemudian disiram dengan saus kacang yang kental.

Oleh karena itu, rasanya manis, gurih, sedikit pahit, dan pedas menjadi satu padu dalam hidangan ini. Biasanya, makanan khas Kendal ini disantap bersama sate kerang atau gimbal udang. Kalau kamu penasaran dengan rasanya, pecel kembang turi dapat kamu temukan dengan mudah di penjual pinggiran kota Kendal.

Itulah beberapa makanan khas Kendal yang rasanya sangat lezat. Wajib kamu coba, ya!

Imam Thoib

Seorang programmer yang suka menjelajahi berbagai macam rasa. Suka tidur, makan dan nonton. Sesekali menulis untuk menunjukkan eksistensi.

Rekomendasi

©2024 MenuKuliner.net.